Latest Releases

Rabu, 18 Mei 2016

"Curug lembah suren" potensi wisata tersembunyi di gumelem wetan susukan banjarnegara


Pagi itu cuaca begitu cerah,tapi berhubung karna hari minggu,jadi harapannya si bisa mager dikamar sambil mainan hp seharian.
Tapi..,suara brisik anak2 bermain didepan tipi memaksaku harus menghentikan mimpiku,dan harus menerima bahwa kenyataan tak pernah seindah yang diharapkan.
Tanpa pikir panjang,kulangkahkan kaki menuju kamar mandi lalu cuci muka,terus otw dapur masak air buat bikin kopi.

Singkat cerita,saat lagi ngopi ditemani sahabat setia sekaligus musuh para pejuang kesehatan jantung.
Entah kenapa tiba2 saya merasa kangen dengan seseorang.
Ku ambilah henpun,aku bbm si dia niatnya mau main kerumahnya kalo gak ya ngjak ketemuan.
Ternyata ooh ternyata sudah ada yang ngajakin dia jalan,katanya si mancing.
Seketika hatikupun jadi galau gundah gulana.
Loh kok malahan curhat breeeww?hehehe..

Ya sudah lah langsung saja,begini ceritanya.
Dari pada galau gak jelas,langsung deh capcus kerumah temen ngajakin piknik.
Niatnya si ngajakin ke menganti atau bukit pentulu tapi katanya lagi bokek.
Dari pada galau,kami pilih pergi ke banyu anget,selain dekat juga murah meriah hehe.
Sesampainya disana,ternyata ramai sama pengunjung.
Akhirnya temen saya ngajakin ke sebuah curug di desa lemayat.

Tidak jauh dari pemandian air panas banyu anget  sekitar setengah jam perjalanan.
Melewati jalan yang menanjak,dan kondisi aspal yang rusak,lalu di teruskan dengan jalan yang di semen atau peluran(ciri khas jalan di banjarnegara hehe✌).
Akhirnya kami sampai di desa lemayat.
Karna kami semua tidak ada yang tau nama dan lokasi curug tersebut,akhirnya kami bertanya sama anak anak setempat.
Lalu mereka menyarankan kami untuk menitipkan motor kami di salah satu rumah warga.
Lalu kami diantarkan sama anak setempat menju tempat tujuan.
Dari tempat kami menitipkan motor,kami harus berjalan kaki melewati perkebunan warga,karna memang tidak ada jalan khusus menuju curug.
Kurang lebih 15 menit perjalan,akhhirnya kami sampai.
Daaannn ini lahh penampakan curug yang belum diketahu namanya hahaha..
sumber gambar:Dokumen pribadi



ikutan selfie biar kekinian kayak abg ๐Ÿ˜€
Bagi yang penasaran dan ingin berkunjung silahkan datang saja ke desa lemayat rt:01 rw 12 gumelem wetan,susukan banjarnegara.
Dan berhati-hati lah di jalan,karna medan  yang akan dilalui agak sulit.
Tetap hargai lingkungan sekitar,jaga kelestarian alam jangan alay jangan lebay dan yang penting jangan nyampahh!!
Bye.. byee..!

Nb: kenapa di atas saya buat judul curug "lembah suren" dalam tanda kutip.
Karna tidak jauh dari curug saya melihat ada pohon besar yang saya tidak tau namanya.
Ketika saya tanya sama anak2 yang mengantarkan saya,katanya itu adalah pohon suren dan tempatnya bernama lembah suren.
Jadi curug lembah suren bukanlah nama sebenarnya.
Mohon maaf jika saya salah menyebutnya "curug lembah suren" jika ada yang tau nama curug tersebut mohon dikoreksi.
Terimakasih.





Read »

Jumat, 30 Oktober 2015

Keluarlah kedunia nyata

Gambar via Google.com
Teknologi dan internet seperti sudah menjadi kebutuhan sekunder bagi sebagian masyarakat jaman sekarang.
Semakin banyaknya gadget gadget canggih dan biaya internet terjangkau,membuat perkembangan teknologi dan media sosial berkembang pesat.

Dari sisi positifnya,perkembangan teknologi membawa kemudahan tersendiri bagi para penggunanya jika memanfaatkannya dengan bijak.

Namun bagi sebagian orang,media sosial dan internet telah menjadi candu bahkan melupakan segalanya.

sebagai bahan renungan buat kita semua,luangkan sejenak waktu untuk melihat video dibawah ini agar kita bisa lebih bijak menggunakan media sosial.
Read »

Rabu, 14 Oktober 2015

1 suro dan tradisi Takiran

Malam tahun baru biasanya identik dengan kemeriahan mulai dari pesta kembang api, tiupan trompet dan arak-arakan untuk merayakan pergantian tahun.
Berbeda dengan malam 1 suro, adalah malam tahun baru pada kalender jawa.
Umumya,orang jawa memperingatinya dengan ritual tirakatan,lek-lekan(tidak tidur semalam suntuk) atau menyepi,merenungkan diri sambil berdoa.
Keesokan harinya biasanya akan diadakan tradisi ritual ruwat bumi,caranya pun beragam tergantung adat dan daerah.
Misalnya,seperti didaerah banyumas dan sekitarnya seperti banjarnegara.
Biasanya mereka merayakan tradisi Takiran.
Takiran berasal dari kata Takir dalam bahasa jawa,yang artinya ditata dan pikir.
Maksudnya adalah agar kita bisa menata pikiran kita ditahun yang baru agar lebih baik lagi dari tahun kemarin.
Takiran biasanya dilaksanakan pada hari yang memiliki pasaran tinggi pada kalender jawa,misal seperti hari senin kliwon atau jum'at kliwon(tergantung dari kesepakatan daerah masing-masing).
Pada perayaanya orang-orang akan berkumpul disuatu tempat terbuka yang sudah ditentukan.
masing masing membawa tenong(semacam bakul berukuran besar yang terbuat dari anyaman bambu) yang berisi Takir.(takir adalah makanan lengkap nasi dengan lauknya yang dibungkus mengunakan daun pisang yang dibentuk kotak)
Biasanya tiap orang membuat lauk yang berbeda-beda tergantung kondisi ekonomi.
Setelah semua orang berkumpul,sesepuh desa atau tokoh agama akan memimpin acara.
Dimulai dengan doa selamatan,doa agar terhindar dari bencana alam,dan doa untuk keselamatan seluruh umat manusia.
Setelah selesai berdoa,biasanya mereka akan saling bertukar takir dengan yang lain sebagai simbol bertukar pikiran.
Tujuannya agar kita bisa menghargai apa yang orang lain miliki dan apa yang orang lain rasakan melalui makanan yang mereka buat.
Itulah tadi sedikit cerita tentang adat dan tradisi takiran yang sudah mulai hilang karna kemajuan jaman dan banyaknya kepentingan kelompok ideologi.
"Mohon dikoreksi jika ada yang salah"
Selamat tahun baru jawa 1suro 1949
                            Dan
Selamat tahun baru hijriyah 1muharam
Ilustrasi gambar: Facebook➡zahra devi➡FKSB
Read »

Copyright © ridhi sha

Designed by